headline photo

APOS BLOG SHARE KNOWLEDGE

Download Film Gratis Tersedia Disini Silahkan Cari Pada Kolom Pencarian Sebelah Kanan. Terima Kasih.

Kontrasepsi dan Reproduksi Buatan

Kamis, 06 November 2008

Jenis-jenis kontrasepsi

“Kontrasepsi paling aman, ya jangan berhubungan…” demikian sepenggal lirik lagu salah satu grup musik Indonesia yang cukup populer. Lirik itu benar adanya. Tidak berhubungan seksual adalah cara paling ampuh untuk menghindari terjadinya kehamilan. Tingkat keberhasilannya 100%.

Kontrasepsi adalah upaya pencegahan reproduksi akibat hubungan seksual. Caranya beragam. Secara garis besar terdapat 4 cara kontrasepsi yakni cara tradisional, cara hormonal, cara mekanis, dan cara aborsi. Cara tradisional mencakup 4 jenis, yakni selibat atau tidak berhubungan seks, pantang berkala atau dikenal dengan istilah KB kalender, coitus interuptus (saat mau ejakulasi penis dikeluarkan dari vagina sehingga cairan semen tumpah diluar vagina), dan menggunakan jamu-jamuan pencegah kehamilan.

Kontrasepsi dengan cara hormonal bekerja dengan cara mengacaukan siklus menstruasi. Cari ini terdiri dari 3 model. Pertama, meminum pil anti kehamilan atau pil KB yang dilakukan setiap hari atau berkala beberapa hari sekali. Kedua, menyuntikkan hormon. Biasanya dilakukan beberapa bulan sekali. Ketiga, memasang implan atau susuk. Biasanya implan bertahan sampai selama 2 tahun dan dipasang di lengan kanan, punggung atau yang lain.

Secara mekanik sekurangnya terdapat 5 model kontrasepsi. Pertama, memasang IUD (intra uterine device) yang bertujuan menghambat sperma agar tidak masuk ke daerah pembuahan. Kedua, melakukan tubektomi dan vasektomi, yakni memotong saluran telur dan saluran sperma, yang oleh karenanya bersifat permanen. Bisa juga kedua saluran itu hanya diikat, dan ketika menginginkan anak ikatan itu bisa dibuka kembali. Ketiga, menggunakan kondom atau tampon. Penggunaan kondom sangat populer. Penis dibungkus agar sperma tidak tumpah ke dalam vagina. Tampon adalah kondom untuk perempuan. Cara kerjanya sama dengan kondom, hanya saja bersifat menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam daerah pembuahan. Keempat, menggunakan spermiside atau pembunuh sperma. Zat pembunuh sperma yang biasanya berbentuk gel, pil atau bubuk atau cairan, atau bahkan tisu dimasukkan atau dioleskan ke dalam vagina sebelum hubungan seks. Begitu sperma masuk ke dalam vagina, maka otomatis sperma akan mati terkena spermiside.

Cara kontrasepsi terakhir adalah aborsi atau pengguguran kandungan. Kadangkala, aborsi dilakukan atas alasan medis yakni terancamnya keselamatan ibu jika kandungan diteruskan. Namun demikian, sebagian besar aborsi dilakukan karena kehamilan tidak diinginkan. Meskipun di Indonesia tindakan aborsi masih digolongkan ilegal alias melawan hukum, disinyalir angka aborsi cukup tinggi. Sebuah studi pada tahun 2001 menunjukkan bahwa aborsi mencapai 2 juta kasus setiap tahun. Itu artinya 37 aborsi pada setiap 1000 perempuan berumur 15 sampai 49 tahun, atau 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Penelitian lain menunjukkan angka 2,3 juta aborsi setiap tahun, di mana 1 juta terjadi spontan (keguguran), 600 ribu karena gagal kontrasepsi, dan 700 ribu karena tidak menggunakan kontrasepsi. Sekitar 89% pelaku aborsi adalah perempuan sudah menikah.

Reproduksi buatan

Perkembangan teknologi reproduksi buatan akan membuat seks semakin berkembang terpisah dari persoalan reproduksi. Hubungan seks yang dilakukan akan tidak lagi berkaitan dengan fungsi reproduksi. Hal itu semata-mata dilakukan untuk rekreasi atau kesenangan. Reproduksi akan menjadi sesuatu yang berbeda. Saat ini beberapa teknologi yang terkait dengan reproduksi sedang dikembangkan secara intensif. Beberapa teknologi itu adalah :

1. Fertilisasi in vitro dan pemindahan embrio. Sperma dan ovum diambil dari ayah dan ibu lalu dipertemukan di laboratorium. Setelah menjadi embrio dipindahkan lagi ke rahim ibu sampai melahirkan.

2. Gamet intrafallopian transfer. Ovum dari ovarium dipindahkan ke tuba fallopi bersamaan dengan sperma.

3. Zigot intrafallopian transfer. Mirip dengan Fertilisasi in vitro hanya saja yang dipindahkan adalah zigot atau belum berupa embrio. Pemindahannya juga bukan ke rahim tapi ke tuba fallopi.

4. Kloning, yakni menduplikasi manusia. Prosedurnya adalah mengosongkan inti sel telur sehingga tidak lagi memiliki kromosom pembawa DNA, lalu dimasuki inti sel somatik donor yang mengandung DNA dan komponen genetik lengkap (tidak bisa sperma karena sperma hanya memiliki separuh kromosom). Sel telur itu lalu dikembangkan dalam rahim. Sang anak hasil kloning akan identik secara genetik dengan donor. Saat ini, kloning manusia masih wacana karena dianggap tidak etis.


DOWNLOAD FILM GRATIS DAN ARTIKEL LAIN DISINI! Photobucket

0 comments:

Posting Komentar

Ayo jangan lupa isi comment nya ya sob..
Kalo ga punya blog tinggal masukin nama aja kan ada pilihan name/url. name-nya diisi, url-nya dikosongin aja. trims...

Related Posts with Thumbnails

Berlangganan

Anda Suka Dengan Blog ini?
Temukan apos blog Di:
Ingin Dapat Artikel Terbaru?
rss Klik disini untuk berlangganan melalui RSS atau terima artikel di email anda dengan cara mengisi form berikut: